BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di lingkungan sekolah, peserta didik
merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Karena itu jika tidak ada peserta
didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era
persaingan antarlembaga pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang, sekolah
harus berjuang secara sungguh-sungguh. Untuk mendapat peserta didik. tak
sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada
ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh lebih
sulit ketimbang mencari guru baru. Dikatakannya, untuk mendapatkan guru baru
cukup membuka lamaran, sehari sudah banyak yang datang. Sedangkan untuk mencari
peserta didik, belum tentu dengan mengedarkan brosur dan memasang sepanduk
peserta didik akan datang.
Hal ini menggambarkan bahwa dalam
kegiatan pendidikan di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsur utama yang harus dimanajemen dan dihargai
martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli/konsumen dalam dunia usaha.
Manajemen kurikulum, sarana dan prasarana,
peserta didik, personalia dan pembiayaan adalah komponen-komponen pendukung
untuk keberhasilan penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah). Komponen-komponen
tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga
pendidikan (sekolah), artinya bahwa satu komponen tidak lebih penting dari
komponen lainnya. Satu komponen memberikan dukungan bagi komponen lainnya
sehingga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga
pendidikan (sekolah) tersebut.
Keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar
memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan
dari lembagaan pendidikan (sekolah). Artinya bahwa dibutuhkan Manajemen peserta
didik yang bermutu bagi lembaga pendidikan (sekolah) itu sendiri. Sehingga
peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial emosional, dan kejiwaan peserta didik. (Sesuai
filosofi tujuan pendidikan, memanusiakan manusia). . Manajemen
peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan yang baik
tersebut, mulai dari peserta didik tersebut mendaftarkan sekolah sampai peserta
didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian dari manajemen peserta didik?
2.
Apa
saja prinsip manajemen peserta didik?
3.
Apa
Landasan manajemen peserta didik?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian Manajemen Peserta Didik.
2.
Mengetahui prinsip-prinsip
Manajemen Peserta Didik?
3.
Mengetahui landasan
Manajemen Peserta Didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen peserta didik
Peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu
(UUSPN: 2003). Sedangkan manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu
terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan)
agar dapat mengikuti proses PBM dengan efektif dan efisien.
Menurut ketentuan umum Undang –
Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang di maksud
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Menurut Oemar Hamalik bahwa
peserta didik adalah suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang
selanjutnya diproses dalam proses pemdidikan, sehingga menjadi manusia yang
berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Menurut Abu Ahmadi peserta didik
adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu
diartikan “orang seorang tidak tergantung dengan orang lain, dalam arti
benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari
luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri”.
Menurut ketentuan umum
Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional bahwa
peserta didik adalah anggota masnyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Dari
pengertian beberapa ahli, bisa dikatakan bahwa peserta didik adalah
orang/individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan
dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
Menurut Leonard D.
White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdaat pada semua kelompok
baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar atau
kecil.
Menurut The Liang
Gie, manjemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja
sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Sondang Palan
Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau
lebih yang didasrka atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam kurikulum
1975 yang disebutkan dalam buku “Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk
Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama, maupun Sekolah Menengah Atas”,
manajemen ialah segala usaha bersama untukmendayagunakan semua sumbe-sumber
(personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang
tercapainya tujuan pendidikan. Dari pengertian Manajemen Pendidikan yang
terakhir tersebut maka secara eksplit disebutkan bahwa manajemen sebagaimana
yang digunakan secara resmi oleh Departemen Pendidikan Nasional seperti dimuat
dalam kurikulum 1975 dan kurikulum kelanjutannya, diarahkan kepada tujuan
pendidikan.
Dari
definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian
manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu
usaha kerjasama, oleh dua orang atau lebih dan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demikian
juga Hamalik menambahkan bahwa siswa adalah suatu organisme yang hidup, di
dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang. Dari pengertian diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Peserta Didik atau Pupil Personnel
Administration adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan,
pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan,
pendaftaran, layanan individual seperti penggembangan keseluruhan kemampuan, minat,
kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Menurut Knezevich, 1961 yang
dimaksud manajemen peserta didik atau pupil personel administration adalah
layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan
siswa di kelas dan di luar kelas seperti : pengenalan, pendaftaran, layanan
individuan seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai
ia matang di sekolah.
Manajemen peserta didik juga
dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari
peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.
Menurut Hendayat Soetopo dan
Wasty Soemanto, 1982 bahwa manajemen peserta didik adalah suatu penataaan atau
pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai
masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah atau suatu lembaga.
Manajemen peserta
didik menunjukan kepada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatan
peserta didik semenjak dari proses penerimaan sampai saat peserta didik
meninggalkan sekolah karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu.
Manajemen
Peserta Didik juga dapat diartikan sebagai suatu proses pengurusan segala hal
yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan, penerimaan
siswa, pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan
siswa menyelesaikan pendidikannya di sekolah.
Dengan
demikian Manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk kegiatan-kegiatan
pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang
secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.
B. Prinsip manajemen peserta didik
Prinsip adalah pedoman yang harus
diikuti dalam melaksanakan tugasnya. Prinsip manajemen peserta didik adalah
pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta
didik, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.
Manajemen
peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah, sehingga harus
mempunyai kesamaan visi, misi dan tujuan manajemen sekolah secra keseluruhan.
Penempatan manajemen peserta didik ditempatkan pada kerangka manajemen sekolah,
tidak boleh ditempatkan diluar sistem sekolah.
2.
Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik
harus mengemban visi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik
3.
Kegiatan
manajemen peserta didik harus diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang
mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya bakat perbedaan. Perbedaan
diantara peserta didik tidak diarahkan pada konflik diantara mereka, akan
tetapi justru untuk mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
4.
Kegiatan manajemen peserta didik harus
dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbing peserta didik, disini
diperlukan kerjasama yang baik dan harmonis anatara pembimbing dan yang
dibimbing atau peserta didik.
5.
Kegiatan
manajemen peserta didik harus mendorong dan memacu kemandirian peserta didik,
dimana kemandirian ini akan memotivasi anak untuk tidak selalu
tergantung pada orang lain, dan dapat melakukan segala kegiatan
secara mandiri. Hal itu sangat bermanfaat bagi peserta didik baik dilingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat.
6.
Segala kegiatan yang diupayakan oleh manajemen
peserta didik harus bersifat fungsional bagi kehidupan peserta didik di sekolah
maupun bagi masa depannya.
C. Landasan manajemen peserta
didik
Landasan secara bahasa
dapat diartikan sebagai pondasi, dasar, asas, patokan, dan standar. Manajemen
berasal dari bahasa Inggris yaitu: to manage, berarti mengatur, mengelola,
melaksanakan, dan memperlakukan (Hamid). Manajemen Peserta Didik dapat diartikan sebagai suatu proses
pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari
perencanaan, penerimaan siswa, pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di
sekolah, sampai dengan siswa menyelesaikan pendidikannya di sekolah.
Jadi, landasan manajemen peserta didik adalah suatu patokan kepengurusan segala hal yang berkaitan dengan
peserta didik untuk mewujudkan tercapainya suatu pendidikan yang sukses.
A.
Landasan Ontologi Manajemen
peserta didik
Pertama-tama pada latar filsafat diperlukan dasar
ontologis dari manajemen peserta didik. Adapun aspek realitas yang dijangkau
teori dan manajemen peserta didik melalui pengalaman panca indra ialah dunia
pengalaman manusia secara empiris baik yang berupa tingkat kwalitas maupun
kwantitas hasil yang dicapai. Objek materi manjemen peserta didik ialah sisi
manajemen yang mengatur seluruh kegiatan kependidikan, yaitu, Perencanaan,
pengorganisasian, Pengerahan (motivasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan,
komonikasi, koordinasi, dan negoisasi serta pengembangan organisasi) dan
pengendalian (Meliputi Pemantauan,penilaian, dan pelaporan.
B.
Landasan Epistemologis Manajemen
peserta didik
Manajemen peserta didik didefinisikan sebagai seni dan
ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien. Sumber daya pendidikan adalah sesuatu yang dipergunakan dalam
penyelenggaraan pendidikan yang meliputi enam hal;
1.
administrasi peserta didik;
2.
administrasi tenaga
pendidik;
3.
administrasi keuangan;
4.
administrasi sarana dan
prasarana;
5.
admistrasi hubungan sekolah
dengan masyarakat;
6.
administrasi layanan khusus
C.
Dasar Axiologi manajemen peserta
didik
Aksiologi merupakan suatu pendidikan yang menguji dan
mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain
nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam pribadi para pemimpin pendidikan (kepala
sekolah), guru, staf dan anak didik. Sesuai dengan tujuannya, maka manfaat
manajemen peserta didik;
1.
Terwujudnya suasana belajar
dan proses pembelajaran yang Aktif, Inovative, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM);
2.
Terciptanya peserta didik
yang aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara;
3.
Terpenuhinya salah satu
dari 4 kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan (tertunjangnya kompetensi
profesional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer);
4.
Tercapainya tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien;
5.
Terbekalinya tenaga
kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan
(tertunjangnya profesi sebagai manajer pendidikan atau konsultan manajemen
pendidikan);
6.
Teratasinya masalah mutu
pendidikan.(Husaini, 2006:8)
Kemanfaatan teori Manajemen peserta didik tidak hanya
perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan dasar
yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai proses pembudayaan manusia secara
beradab. Oleh karena itu nilai manajemen peserta didik tidak hanya bersifat intrinsic sebagai ilmu
seperti seni untuk seni, melainkan juga nilai ekstrinsik dan ilmu untuk
menelaah dasar-dasar kemungkinan bertindak dalam praktek melalui kontrol
terhadap pengaruh yang negatif dan meningkatkan pengaruh yang positif dalam
pendidikan.
Dengan demikian
ilmu pendidikan tidak bebas nilai mengingat hanya terdapat batas yang sangat
tipis antar pekerjaan administrasi pendidikan dan tugas pendidik sebagi
pedagok. Dalam hal ini relevan sekali untuk memperhatikan pendidikan sebagai
bidang yang sarat nilai seperti dijelaskan oleh Phenix (1966). Itu sebabnya
pendidikan memerlukan teknologi pula untuk menjembatani persoalan yang sedang
berlangsung maupun yang akan terjadi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen Peserta Didik atau Pupil Personnel Management
adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan
layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran,
layanan individuan seperti penggembangan keseluruhan kemampuan, minat,
kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Prinsip manajemen peserta didik yaitu Manajemen peserta didik sebagai bagian dari
keseluruhan manajemen sekolah, Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik
harus mengemban visi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik, Kegiatan
manajemen peserta didik harus diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang
mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya bakat perbedaan, Kegiatan
manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbing peserta didik, Kegiatan manajemen peserta didik harus mendorong dan
memacu kemandirian peserta didik, Segala kegiatan yang diupayakan oleh
manajemen peserta didik harus bersifat fungsional bagi kehidupan peserta didik
di sekolah maupun bagi masa depannya.
landasan manajemen peserta didik adalah suatu patokan kepengurusan segala hal yang berkaitan dengan
peserta didik untuk mewujudkan tercapainya suatu pendidikan yang sukses.
Daftar Pustaka
SON's Blog 18.13http://soni-guruidaman.blogspot.com/2012/05/makalah-manajemen-peserta-didik.html
Mulyasa.
2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rohiat.
2009. Manajemen Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama
Tim Dosen Administrasi
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Yamin, Martinis.
2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press
0 komentar:
Posting Komentar