1. Mengapa
kita perlu mempelajari Perkembangan Peserta Didik? Buat contoh konkrit!
Jawab:
Perkembangan
merupakan kemajuan atau perubahan menuju kedewasaan secara bertahap dalam
kemampuan, emosi, dan ketrampilan yang terus berlangsung hingga mencapai usia tertentu.
Dalam hal ini perkembangan adalah matakuliah yang mempelajari aspek-aspek
perkembangan individu yang berada pada tahap sekolah dasar dan sekolah
menengah. Matakuliah ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa calon guru
tentang perkembangan peserta didik, sehingga diharapkan mampu memberiakkn
pelayanan pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa yang
dihadapinya.
Banyak mnafaat
yang akan diperoleh guru atau calon guru dalam mempelajari perkembangan peserta
didik ini, diantaranya:
1. Dengan
pengetahuan tentang perkembangan peserta didik, seorang guru akan dapat
memberiakn harapan yang realistis terhadap anak dan remaja. Ini adalh hal
penting karea jiak terlalu banyak yang diharapkan pada anak usia tertentu, anak
mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu jika ia tidak mencapaistandar
yang ditetapkan oleh orangtua atau guru.Sebaliknya jika teralu sedikit yang
diharapkan dari mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk lebih
mengembangkan kemampuannya.
2. Dapat
membantu kita dalam memberikan respon yang tepat terhadap perilaku tertentu
seorang anak.
3. Dapat
membantu guru mengenali kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai.
4. Memungkinkan
para guru untuk sebelumnya mempersiapakan anak menghadapi perubahan yang akan
terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.
5. Guru
mampu memberikan bimbingan belajar yang tepat kepada anak.
6. Dapat
membantu kita memahami diri sendiri.
Contohnya misalnya, anak-anak usia sekolah
dasar memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih
muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan
senang merasakan atua melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru
hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan,
mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam
kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran.
2. Mengapa
kita perlu mempelajari perkembangan.
a. Kognisi
b. Emosi
c. Sosial
d. Bakat
Buat contoh yg konkrit!
Jawab:
a. Pentingnya
Mempelajari Perkembangan Kognisi
Salah satu aspek
penting dalam perkembangan peserta didik adalah perkembangan kognitif yang
didalam nya memperlihatkan suatu perkembangan dari asalnya yang tidak tahu menjadi
tahu yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran dan sangat menentukan
keberhasilan mereka disekolah. Guru sebagai tenaga kependidikan yang
bertanggung jawab melaksanakan interaksi edukatif di dalam kelas, perlu
memiliki pemahaman yang mendalam tentang perkembangan kognitif peserta
didiknya. Dengan bekal pemahaman tersebut maka:
1. guru akan dapat memberikan layanan pendidikan
atau melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai denagn kemampuan kognitif
peserta didik yang dihadapinya.
2. Pendidik
(guru, orang tua, calon guru) dapat mengetahui bahwa intelegensi (kecerdasan)
itu melibatkan interaksi aktif antara siswa dengan dunia sekitarnya.
3. Guru
dapat mengeksplorasi kemampuan penalaran siswa dengan mengajukakn
pertanyaan-pertanyaan atau pemberian tugaas-tugas pemecahan masalah.
4. Guru
mampu memilih strategi pembelajaran yang lebih efektif pada tingkat kelas yang
berbeda.
5. Guru
dapat memperkuat rasa ingin tahu peserta didiknya dengan metode yang baik bagi
perkembangan kognitif peserta didik.
6. Guru
tidak akan meremehkan atau terlalu mengunggulkan peserta didik.
Contohnya
anak-anak dari semua usia akan banyak mendapat pelajaran dari hasil eksplorasi
dunia nyata. Pada tingkat pra sekolah, eksplorasi ini dapat berupa permainan
dengan air, pasir, balok-balok kayu dan lain-lain. Selama tahun-tahun sekolah
dasar, eksplorasi mungkin dilakukan melalui beberapa aktivitas, seperti
melempar dan menangkap bola, menjelajah alam, bekerja dengan tanah liat dan cat
air, atau membentuk struktur bangunan dengan menggunakan stik es krim, dan
lain-lain. Maka dalam hal ini guru mampu mengembangkan pengetauan peserta
didiknya.
Demikian juga
halnya dengan siswa-siswa sekolah menengah, meskipun telah memiliki kemampuan
untuk berpikir abstrak , masih perlu diberi kesempatan untuk memanipulasi dan
melakukan eksperimen dengan benda-benda konkret seperti bereksperimen dengan
menggunakan alat-alat laboratoium, kamera dan film, peralatan memasak dan
makan, atau dengan peralatan tukang kayu. Dengan demikian guru sebagai tenaga
pendidik memberikan pengantar untuk setiap kegiatan, sehingga peserta didik
dapat mengembangakan pemikirannya.
b. Pentingnya
Mempelajari Perkembangan Emosi
Dalam
perkembangan peserta didik, aspek emosi juga memegang peranan penting dalam
rangka mencapai kebahagiaan dalam hidupnya. Emosi
pada prinsipnya menggambarkan perasaan manusia terhadap berbagai situasi yang
berbeda. Semua emosi pada dasanya melibatkan berbagai perubahan tubuh yang
tampak dan tersembunyi, baik yang dapat diketahui atau tidak.
Dengan
mempelajari emosi peserta didik, maka:
1. Guru
dapat terbantu dalam membimbing anak melakukan penyesuaian pribadi dan sosial.
Tidak selalu mudah mempelajari emosi peserta didik. Informasi aspek emosi
bersifat subjektif, yang diperoleh melalui introspeksi, sementara peserta didik
belum dapat melakukan introspeksi dengan baik. Oleh karena itu, untuk
mempelajari emosi peserta didik biasanya dilakukan melalu pengamatan terhadap
ekspresi yang jelas tampak, terutama ekspresi wajah dan tindakan yang berkaitan
dengan berbagai emosi. Dalam hal ini guru diharapkan mampu memahami perubahan
emosi peserta didiknya guna untuk menjadikan segala system pembelajaran yang nyaman untuk peserta didiknya.
2. Guru
tidak akan mendiskriminasikan atau membeda-bedakan peserta didik.
3. Guru
dapat mengetahui keadaan psikologis peserta didik.
4. Guru
akan mendidikk secara demokratisi artinya guru memberikan motivasi semangat
yang akan menunjang perkembangan peserta didik.
5. Guru
mampu menjadi teman bagi peserta didik, sebagai tempat menyampaikan perasaan.
Contohnya
saja masa remaja. Masa remaja merupakan puncak emosionalitas. Pertumbuhan
organ-organ seksusal mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum
dialami sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan untuk berkenalan
lebih intim dengan lawn jenis. Sehingga guru mampu memberikan
pemahaman-pemahaman mengenai tata karma dalalm pergaualan. Pada usia remaja
awal (siswa SMP), perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitive dan
reaktif (kritis) yang sanagt kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi social,
emosinya sring bersifat negative dan temperamental (mudah tersuinggung/marah,
mudah sedih/murung. Kondisi ini terjadi terutama apabila remaja itu hidup di lingkungan
(terutama keluarga) yang tidak harmonis. Maka pada saat seperti ini guru akan
lebih mendekatkan diri pada peserta didiknya.
Dengan
demikian guru harus bersikap lebih bijaksana dalam menghadapi setiap perubahan
emosi tersebut. Sehingga tidk mengurangi semangat belajar peserta didik.
c. Pentingnya
Mempelajari Perkembangan Sosial
peserta
didik adalah mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya,
pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling
pengaruh antarsesama peserta didik, dengan pendidik maupun dengan orang dewasa
lainnya. Sebagai tenaga pendidik guru mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap perkembangan social peserta didik. Karena peserta didik cenderung
menghabiskan hamper sepertiga waktunya berada disekolah. Untuk itu dengan
mempelajari perkembangna social peserta didik guru dapat:
1. Memahami
cerminan dari perilaku peserta didik dalam kehidupan sosialnya yang dilihat
dari cara bergaulnya. Sehingga guru berperan penting dalam membekali mereka
dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pribadi yang
mandiri secara ekonomi dan menjadi anggota masyarakat yang produktif.
2. Guru
mampu menciptakan iklim kelas dan kondisi-kondisi interaksi diantara
siswa-siswanya.
3. Guru
senantiasa bersikap antusiasme dengan peserta didiknya.
4. Mampu
membuat perencanaan belajar dimana guru sebagai pendidik juga berusaha membaur
dengan peserta didik.
5. Guru
mampu bersikap tenang dalam menghadapi gejolak-gelojak social yang terjadi pada
peserta didik.
6. Guru
mampu beradaptasi dengan peserta didik.
7. Guru
mampu bersikap fleksibel sehingga terjalinnya hubungan baik antara guru dan
peserta didik.
8. Guru
menyadari akan perbedaan-perbedaan masing-masing peserta didik.
d. Pentingnya
Mempelajari Perkembangan Bakat
Peserta
didik adalah anak-anak yang memiliki ciri-ciri istimewa, misalnya bakat yang
diturunkan dari orang tua dan atau nenek moyangnya. Setiap individu memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, termasuk dalam bidang dan kadar dari bakat
yang dimilikinya. Didasari oleh kenyataan bahwa setiap peserta didik memiliki
kelemahan-kelemahan di dalam bidang tertentu dan sebaliknya mampu di bidang
yang lain, maka dalam merancang aktivitas, pendidik hendaknya mempertimbangkan
kemampuan-kemampuan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki peserta didik baik
secara individual maupun secara kelompok.
Mengidentitikasi
bakat merupakan sesuatu yang penting bagi seorang guru karena alasan berikut:
1. Bakat dapat menumbuhkan kreatifitas. Kreativitas sangat bermakna
dalam kehidupan. Kreativitas tidak hanya bermanfaat bagi siswa itu sendiri,
tetapi juga dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat luas. Sehingga guru
akan membantu peserta didik untuk mengembangkan kreatifitasnya.
2. Melalui pengukuran dan identifikasi bakat, akan ditemukan pula
siswa-siswa yang kemampuan kreatifnya sangat rendah. Bagi siswa-siswa yang
demikian, seorang guru akan melakukan
remediasi kemampuan kreatif. Kemampuan kreatif (menciptakan
imajinasi-imajinasi) sangat diperlukan dalam pemecahan masalah dan sangat
bermanfaat bagi pengembangan diri siswa yang bersangkutan sampai ia dewasa.
3. Dengan memahami bakat yang terpendam, guru dapat terbantu untuk
merancang kegiatan yang menantang dan menarik bagi siswa sehingga tercapai
tujuan pembelajaran.
Guru sangat berperan
dalam pengembangan bakat. Sedangkan sekolah menjadi sarana pengembangan bakat,
terutama untuk siswa yang di lingkungan rumahnya tidak tersedia prasarana yang
mendukung pengembangan dirinya.
Contohnya, seorang
siswa yang mempunyai bakat menulis akan lebih senang mengutarakan segala
peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya dalam bentuk kata-kata. Namun ia
dipersulit dengan kurangnya penguasaan kata-kata maka guru akan cenderung
memberikan fasilitas berupa pengetahuan yang dapat mengembangkan bakatnya
tersebut sehingga ia akan terus menulis dengan bimbingan gurunya, melalui
karangan-karangan sampai dalam pembuatan karya ilmiah.
3. Hubungkan
antara inteligensi-prestasi-bakat dan emosi dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran.
Jawab:
Inteligensi
adalah kemampuan kognitif yang dimiliki organisme untuk menyesuaikan diri
secara efektif pada lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta
dipengaruhi oleh faktor genetik (Galton, dalam Joseph, 1978, p.20). Dalam hal
ini setiap orang memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Dari perbedaan
itu timbullah persaingan antar individu yang ingin menjadi lebih baik dari yang
lainnya. Begitu pula denagn peserta didik. Mereka cenderung berusaha
mengembangkan kemampuannya. Namun sebagian juga ada yang cenderung tetap dengan
kelembamannya sehingg atidak terpacu untuk bersaing dalam mengembangkan pengetahuan. Dari sinilah mulai
muncul penghargaan atas hasil dari adanya persaingan. Maka dapat disimpulkan bahwa
intelegensi menghasilkan prestasi. Prestasi yang menjadi bentuka akhir dari
suatu penguasaan materi.
Peserta
didik memiliki tingkat intelegensi yang
berbeda, ada yang berintelegensi tinggi dan ada yang berintelegensi rendah.
Peserta didik yag berintelegensi tinggi
mampu menghasilkan prestasi namun peserta didik yang berintelegensi rendah
belum tentu tidak bisa berprestasi
karena setiap manusia memiliki bakat masing-masing. Peserta didik yang beritelegensi
tinggi memiliki bakat di bidang eksak, linguistik dan logika matematis yang
berhubungan dengan kemampuan otak atau akademik. Jenis-jenis bakat yang
meliputi bakat Kinetik Fisik (Bodily Kinesthic), bakat Bahasa (Linguistic),
bakat Logika dan Matematis (Logical-Mathematical), bakat Musikalitas (Musical),
bakat Pemahaman Alam (Naturalist Intelligence).
Manusia
itu cenderung memiliki niat untuk menggapai sesuatu atau keinginan. begitu juga
seorang yang berintelegensi dan memilki bakat yang telah ada sejak lahir akan
mengejar apa yang diinginkannya dengan usaha kerja keras dan berdoa. Dengan
menyertakan niat yang besar. Jika ia
gagal, maka kebanyakan orang perkembangan emosinya tidak stabil. Misalnya
kecewa, sedih dan terkadang ada yang putus asa.
Sebaliknya peserta didik yang senantiasa tercapai keinginannya atau
tujuannya dan berprestasi akan memiliki perkembangan emosi yang stabil. Dalam
hal ini ia akan senantiasa bersemangat dan cenderung ingin tetap mempertahankan
prestasinya bahkan ingin meningkatkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hartinah,
Siti. 2010.Pengembangan Peserta Didik.Bandung:
PT Refika Aditama.
Desmita.2012.Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung:
PT Remaja
Rosdakarya.
Syah,
Muhibbin.2007.Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru.Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya.
Sjarkawi.
2009.Pembentukan Kepribadian Anak.Jakarta:
PT Bumi Aksara.
(diakses 14 April 2013 pukul 20:07)
(diakses 16 April 2013 pukul 22:24)
http://eprints.undip.ac.id/15539/1/Fabiola.pdf
(diakses 16 April 2013 pukul 22:44)
http://dhindakarina.blogspot.com/2010/05/perkembangan-sosial-emosional-remaja.html
(diakses 17 April 2013 pukul 14:32)
(diakses
17 April 2013 pukul 14:45)
0 komentar:
Posting Komentar